Blog ieu sekadar carita tentang sim kuring, buku2 nu di baca ku sim kuring, puisi nu kuring karang, sagala paristiwa nu kaalaman.. pokokna mah, simkuring.com!! hahahahahaha ................. *This blog consists of everything I've done. Books were read, what I feel, what I imagined. It tells all about me. Just all about me!! x)))

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Pengalaman Gila Episode 25

Hahahaha…akhirnya pengalaman gila w tersambung kembali setelah sekian lama, sebenarya dah banyak pengalaman gila yg terlewatkan, tapi karena kemaren2 w lagi meeloooowww so w jadi ga mut buat mengabadikannya dalam hitam di atas putih (keur eling meureunnya),heuheuhheu9x..
But now I’m come back with all my madness, let’s check this out!!
Entah kapan w mulai tersadar dari kenormalan w, hari itu mank “kegilaan” bener2 menegur w bertubi-tubi.

Salaah satu kebiasaan w adalah ‘menyimpan uang kembaliaan di dalam keresek belanjaan’. Waktu itu siang Ke sore hari,o.O???(definisikan aja sendiri). Ceritanya w pergi mo beli makan siang yang kesorean plus makan malam sekalian, daftar menunya adalah ayam bakar, nasinya beli di warteg (karena murah dan porsinya banyak) plus buat makan malam juga beli d warteg pula.
BERrrrrAAANggkkaattttt!!! Sing kaburu meninggal, kebetulan sepertinya krn itu hari minggu w melewatkan sarapan pagi (red : bangun siang2)
Ahhhhh…ada cemet kesukaan w, ,(kamu tahu cemet? Combro selemet, kalau tak tahu, rugilah Anda karena itu jajanan tereeeeeeeeeeee---nak!!sajawa- bali). Tang-itung duit, dgn bawa duit sekadarnya, w perkirakan bisa lah 2000 eun mah. Akhirnya w beli tuh cemet yang satunya Rp100an dengan uang Rp10000an, beranakpinaklah uang w jadi 8ribuan (hhhmmmm,, biz ngapain ya tuh c abang ma uang w yg selembar tadi??sampai jadi beranak pinak di balikkin k w nya????hehehheheh9x). seperti biasanya tuh uang kembalian w masukkin ke keresek yang dah ada cemetnya. Eittt,,,jangan berpikir ‘geuleuh’. Tentu aja kepisah, cemetnya d kertas kayak bungkus gorengan dan uang na di antara kertas dan kereseknya. Aku tak sejorok itu kawan. Berlalulah w dari tuh tukang cemet menuju tukang ayam bakar langganan w. “Mang biasa, ayam bakar dada dibungkus ga pake nasi ya..”. Memang disini tuh suka rada lama nunggunya, tapi tak apalah untuk hasil ayam bakar yang memuaskan, toh sambil nunggu tu ayam kelar, w bisa baca majalah favorit w yang memang sengaja disediakan oleh sang penjual, ya. Majalah otomotif, mobil-mobil klasik. Nah…untung w beli cemet, jadi sekalian bisa nyomot deh, heuheueu9x. waktu berlalu seiring habisnya cemet. “Ini tteh” seraya si Mang memberikan w bungkusan yang harum semerbak (tentu saja wangi ayam bakar yang masih panas di angkat fresshhh dari pembakaran.--- pembakaran? O.o???dah kayak rekarmasi aj. W cinta kebersihan, dan sebagai warga negara yang baik maka saya menerapkannya dalam lingkungan sekitar. W tekankan kembali ‘lingkungan sekita’ (karena di kamar w……………..don’t ask, yang curios silahkan tanya yang pernah ngkos bareng ma w, terutama pernah sekamar ma w ‘Dian Noviana’). Keresek cemet yang udah abiz, tak ku biar kan tergeletak begitu aja. W buang ke tong sampah tanpa dosa. Kamu-kamu masih ingat kan am daftar menu di atas???. Menuju lah w ke warteg. “Bu,,,blablablablabalabalbalabalabalabalabalabala (kok jadi bala-bala c? sudahlah…)”. Ibu warteg dengan gesit melayani w. Jangan kau berpikir jorok kawan, maksudnya melayani ya menyiapkan, membungkus segala sesuatu yang telah saya pesan. “Berapa Bu?” “Empat ribu lima ratus” Okey lah, w mulai merogoh saku,,,gada apapun kecuali kunci kamar. w buka kantong keresek di ayam bakar Cuma ada uang receh 500, kembaliaan ayam bakar tadi. Berpikir-berpikir dan berpikir cepat, w yakin punya duit sanajan saeutik. O-ow of crouse I was forgot! Di keresek cemet yg dah w buang. Si Ibu warteg selidik dengan tingkah laku w yang kebingungan. W juga ga enak membatalkan transaksi “Maaf Bu, uang saya kebuang”. Ibu warteg “????????????”. Sebisa w, w jelasin ke c ibu dan pada akhirnya berkata “Bu entar saya k kosasan dulu ambil uang balik lagi ke sini” Untung w bae, jadi si Ibu pun bae ke w dan berkata “Ga apa-apa neng, besok aja uangnya, langganan inih” (adakah hubungannya dengan ‘untung w bae tadi????). sudahlah,,,yang penting mala mini w ga kelaparan. W ambl bungkusan yang sudah berisi pesanan w tadi seraya mengucapkan terimakasih dan pamit pulang.
Wahai kawan. Jangan kau turuti apa kebiasaanku tadi, mending beli di warteg, nah klo kejadiannya di market n lo dah nyampe kasir dan tinggal membayar, lha dala. Ga mungkin kan si kasirnya bilang “YAudah de ga apa-apa besok aja bayarnya” Ga Mungkian!!!!! Yang ada lo di seret secutiry atau di bilang ‘kalau ga punya duit ga usah belanja!’ kwakwakwakwa9x.

Leave a Reply