sekadar_cerita

Cerpen pertama w yang langsung sekali jadi,,
didedikasikan untuk penyambutam tahun baru 2010,,,
hehehehhehe9x nggak denk, itu klise!!
cerpen ini di dedikasikan untuk dia yang 'menarik'



“Masih sakit?”
Sungguh pertanyaan yang aneh. Segampang itukah rasa sakit ini hilang?emangnya ini luka kayak kegores pisau gitu, sakit pas saat ke goresnya aja, perih, lalu segera membaik, hilang. Dasar bodoh!! Mana ada sakit di hati cuma numpang lewat doank! Ingin tertawa mendengar pertanyaan itu, ingin keberitahu apa yang ada dalam pikiranku ini, tapi sudahlah, cukup kusimpan sendiri.
“Hehehehe” ku sunggingkan senyum ‘paksa’ di bibirku.
“Maaf ya?”
“Sudahlah, sudah biasa kok gue tersakiti, hehehe ;) “ sekali lagi ku sunggingkan senyum di wajahku. Ter- bukan di- karena ku tahu kau benar tulus sayang padaku,setidaknya itulah yang ada dalam pikirku, entah benakmu.

You won’t see my tears. Coz’ You just see my smiley face without looking down into my deepest heart


“Yu..jalan” pintaku. Kembali lagi ku naik di jok belakang motormu, kembali lagi ku memelukmu. Walau ku tahu, kau telah bersamanya, walau ku tahu bagaimanapun ku berusaha, kau kan tetap memilih dia, bahkan mungkin bagimu perasaanku hanyalah sebuah permainan, walau ku tahu itu semua, tapi sudah terlambat, aku menjadi begitu bodoh karena mencintaimu.

Now I know, how foolish I am. But who can defeat the power of love??

Motorpun melaju…wajahku diterpa angin, sayangnya angin tak membawa serta ‘rasaku’ terbang jauh.
“Mau kemana?”
“Kemana aja, yang penting bisa lihat kembang api. Gue paling suka kembang api, apalagi di malam tahun baru”
“Ok”
Motor terus melaju, membawaku serta bersamamu yang tetap memelukmu erat.
Aku tahu ini salah. Aku tahu wajahku nggak jelek-jelek amat untuk mendapatkan laki-laki lain yang bahkan bisa lebih baik darimu. Sudah ku bilang, cinta ini membuatku bohdoh!!

If it’s wrong to love you, then my heart just want let me be right

“Duh macet neh, kayaknya kita ga kan bisa ke tempat yang strategis buat liat kembang api”
“Terus gimana donk? Dah jam setengah dua belas neh”
“Kalem” Kemudian kau putar balik motor, melawan arus hiruk-piruk. Berhenti sesaat di pinggir jalan “Bang beli kembang api, yang ini, itu, terus yang onoh” kau membeli begitu banyak macam kembang api.
Motor mu kembali melaju, lurus, belok, lurus lagi. Disini kau berhenti, di taman yang agak remang. Tidak sepi tapi tak begitu ramai. Kau ajak aku duduk dekat air mancur. Lalu kau begitu sibuk mempersiapkan kembang api, air mancur dan entah apa itu namanya.
9,,8,,7,,6,,5,,4,,3,,2,,1,, “ngggggggiiiuuuuungggggggg..mmmmmmmmuuuiiiiiimmmmmmuuuuuiiiiiiiiiii” suara sirene dinyalakan, tanda tahun telah berganti. Kau pun menyalakan kembang api yang telah kau siapkan, dan kau pun memberiku sebatang kembang api “ayo kita nyalakan sama-sama”, ajakmu.
Dar…der…dor…siiiuuuttttt…siiuutttt…jelegerr…jelegerrrr
Kembang-kembang api ini mungkin tak semegah seperti yang telah dipersiapkan oleh pemerintah, tapi kembang api ini terlihat begitu megah dihatiku, kembang api terindah yang pernah kusaksikan, mungkin menjadi ter- karena di sela percikannya, ku dapat melihat wajahmu. Begitulah kau yang kucinta, selalu dapat membuatku tertarik, selalu ada cara untuk membuatku terkesan, tak perlu mewah, sederhana saja, itu semua membuatku terus mengagumimu, mencintaimu, hingga membuatku bodoh, menyampingkan segala logika, mengindahkan rasa sakitku.
Malam ini, telah berubah menjadi tahun baru, tapi tak merubah apa yang ada dalam hati, rasa ini tetap bersemayam kepadamu. Dan malam pun kian larut, begulir menjadi pagi, menyambut hangatnya mentari pagi…


I give my all to have just one more night with you
I risk my life to feel, your body next to mine
Coz I can’t go on, living in the memory of your song
I give my all for your love tonight


Dekap hangatmu, membuatku ingin begitu terlelap, tapi segala gundahku membukakan mata ini. Di keheningan malam, ku pandangi wajah polosmu ketika tertidur, meraba halus rambut dan wajahmu, merasakan tiap inchi kulitmu yang terbakar matahari. Dan aku menangis….
Ketika kau terbangun nanti, kau tak kan melihatku berada di sisimu, yang kan kau dapati hanyalah sepucuk surat dariku ;

Untukmu yang berdaya magnet tinggi!
Selalu menarik hatiku,, mengesankan
Terima kasih, bersamamu, ku temukan kebahagiaan
Untukmu yang telah membuatku bodoh!
Membawaku ke dunia tak berlogika,
Indah nan liar,,Terimakasih
Untukmu yang menjadikanku gila!
Terima kasih telah mengajarkanku ketegaran,
Tegar menghadapi rasa sakit,
Sakit yang tak sebanding dengan kebahagiaan yang telah kau berikan,

Aku tak kan pernah bisa siap untuk kehilanganmu,
Tapi aku takkan mati karena berpisah darimu, begitu juga kau
Karena kita hidup menghirup udara, dan cinta
Adalah yang mewarnai udaranya,
Dan kini udaraku berwarna ungu, janda!
Aku menjadi janda karena tak dapat memilikimu, kasihku

Untukmu yang kucinta,
Maafkan aku atas kecundangan ini,
Ku tak mampu berikan peluk dan cium perpisahan,
Aku begitu takut tak kan bisa melepasmu,
ketika aku memelukmu untuk terakhir kalinya
maafkan aku

Untukmu yang tak bisa ku miliki,
Teruslah hidup bahagia bersamanya…

Salam sayang selalu,


cup cup muach muach


Kuningan, December 25, 2009. 10.21pm